Sosial Entrepreneur: Perpaduan Bisnis dan Sosial

February 11, 2017, oleh: nimda-s3


Gerakan Sociopreneur sudah semakin banyak akhir-akhir ini. Makin banyak yang sadar akan arti dari Sociopreneur yang dapat menyelesaikan masalah sekaligus membuka bisnis. Sociopreneur adalah entrepreneur (pengusaha) yang mengedepankan penyelesaian masalah sosial. Jadi, dalam sociopreneur dibentuknya perusahaan atau unit usaha adalah untuk menyelesaikan masalah soisal dan membuat perubahan sosial di lingkungannya. Selain itu, kebanyakan sociopreneur juga punya ketertarikan yang kuat dengan komunitas atau lingkungannya.
Hal ini juga yang coba dibagikan oleh Prof. Musa Asy’ari, dengan tema social entrepreneur dalam Yudisium dan kuliah akhir program Pasca sarjana di Ruang Sidang Amphiteater lt.4 Pascasarjana pada Jumat (10/2). Musa membagikan pengalamannya menjadi seorang Sociopreneur. Beliau menekankan pentingnya melihat pasar sebagai langkah awal menjadi sociopreneur. “Memetakan pasar menjadi suatu modal penting bagi pengusaha untuk melihat sasaran yang ia tuju atau calon pelanggan yang akan membeli produknya,”ujar mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Kalijaga tersebut.
Dalam memulai usaha, Musa juga memberi semangat para peserta untuk para pemula atau yang belum pernah membuka usaha untuk tidak ragu dalam memulai bisnis. “Modal utama membuka bisnis bukan uang dan modal yang besar. Namun kepercayaan. Bisnis seperti agama, yaitu membangun kepercayaan. Kepercayaan yang dibangun dengan orang-orang memudahkan kita menjual barang atau jasa yang kita tawarkan,”jelasnya.
“Saya ingin buktikan bahwa modal uang itu tidak penting. Untuk jadi sociopreneur, modal sosial lebih penting. Kemampuan berjejaring sosial, dan kemampuan berkomunikasi untuk membangun kepercayaan. Kemampuan tersebut kadang tidak kita sadari, makanya jadi sociopreneur seperti tanpa modal,”imbuhnya.
Untuk menjadi sociopreneur yang tangguh, Musa juga memberi tips untuk para peserta agar tidak mudah menyerah.”Jangan menyerah jika menghadapi masalah. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam membuka usaha, bisnis misalnya seperti kebangkrutan dihadapi dengan positif dan menganggap kesulitan tersebut menjadi tantangan,”jelasnya.
Selain itu, Musa juga membagikan tips untuk memulai usaha atau bisnis dan menjadi seorang sociopreneur. Menurutnya, terdapat dua faktor yang dapat membantu seorang sociopreneur untuk mengembangkan usahanya. “Yang pertama yaitu mempelajari kapasitas diri, kemampuan diri dan skill serta potensi yang dimiliki diri sendiri. Yang kedua pelajari lingkungan sekitar, karena menjadi sociopreneur adalah menyelesaikan permasalahan sosial, maka kepekaan melihat lingkungan sosial menjadi penting. Dengan kedua faktor tersebut, seorang sociopreneur dapat mengetahui dan memahami masalah sosial di masyarakat. Lalu dengan kemampuannya dapat mengorganisasi, mengelola potensi untuk membuat perubahan sosial,”tandasnya (bagas)