Integrasi Muhasabah dan Neuro Linguistic Programming (NLP) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif (Subjective WellBeing) Mahasiswa Santri oleh Muhammad Nurhalim

June 5, 2023, oleh: superadmin

Kebahagiaan merupakan salah satu tujuan utama hidup manusia. Aristoteles menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan makna dan tujuan kehidupan itu sendiri. Kebahagiaan adalah tujuan utama dan akhir dari eksitensi manusia. Dalam agama islam, kebahagiaan juga merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap muslim. Penelitian yang dibawa oleh promovendus Muhammad Nurhalim dengan judul “Integrasi Muhasabah dan Neuro Linguistic Programming (NLP) dalam Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif (Subjective WellBeing) Mahasiswa Santri”. Penelitian yang dibawa oleh Nurhalim memiliki tujuan utama untuk mengkaji konsep penggunaan Neuro Linguistic Programming dengan Muhasabah Amaliyah dalam menstimulus rasa kebahagiaan seseorang.

“Bagaimana sebenarnya menghubungkan secara integrasi dan interkoneksi variabel NLP dengan Muhasabah Amaliyah dan apa yang sebenarnya ingin promovendus capai dalam penelitian ini.” tanya Prof. Subandi selaku promotor. “Terimakasih prof atas pertanyaannya, peletakan integrasi muhasabah dan interkoneksi nlp, integrasi yang terjadi antara muhasabah dan nlp menjadikan kedua variabel tersebut merupakan proses untuk mencapai subjective well being, sedangkan interkoneksinya terjadi karena kedua hal tersebut memiliki kesinambungan yang dapat memicu rasa kebahagiaan seseorang.” jawab promovendus dengan mantap.

“Tabel yang disajikan dalam pre test dan post test memang terlihat naik tapi kedua hasilnya tidak bisa diperbandingkan karena startnya tidak sama jadinya tabel tersebut tidak di komparatifkan, karena yang pre test dimulai dari tingkat rendah, sedangkan yang post test dimulai dari tingkat sedang, karena seharusnya pre test dan post tes harus dimulai dari start yang sama, jikalau startnya berbeda maka variabel tersebut seharusnya tidak kompatibel untuk menjadi variabel penelitian saudara.” jelas Prof. Saifuddin Azwar sebagai pengjui ketiga. “Baik prof terimakasih atas masukkannya, untuk penelitian selanjutnya promovendus akan memperhatikan hal tersebut dan memperbaiki penelitian sekarang untuk dapat dibaca dan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.” jawab promovendus dengan tenang.

Akhirnya promovendus Muhammad Nurhalim berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan. Adapun susunan Dewan Penguji yang bertugas yakni Ir. Sri Atmaja P. Rosyidi, M.Sc.Eng.,Ph.D., P.Eng., IPU. Ketua Sidang, Dr. Fitriah M. Suud, M.Ag. sebagai Sekretaris Sidang. Kemudian Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D., Dr. Muhammad Samsudin, S.Ag., M.Pd., Prof. Dr. Saifuddin Azwar, M.A., Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, M.M., Dr. Abd. Madjid, M.Ag., dan Dr. Agus Abdul Rahman, M.Psi., Psikolog. sebagai Tim Penguji Utama. Bersamaan dengan ini maka Muhammad Nurhalim secara resmi sah menyandang predikat doktor bidang Psikologi Pendidikan Islam, sekaligus menjadi doktor ke-125 yang dihasilkan Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (fajar)