Gandeng 2 Guru Besar, PPI UMY Sukses Adakan Workshop Metodologi Penelitian Kualitatif

July 24, 2021, oleh: superadmin

Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam (PPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sukses menghelat Workshop Metodologi Penelitian Kualitatif dengan menghadirkan dua guru besar. Beliau adalah Prof. Sjafri Sairin, M.A., Ph.D datang dari bidang Antropologi yang juga merupakan Dosen Program Pascasarjana UMY dan Prof. Subandi, M.A., Ph.D yang datang dari keilmuan Psikologi dan sekaligus Dosen Fakultas Psikologi UGM. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 21-24 Juli melalui media Zoom Meeting (24/07).

Pembukaan agenda ini langsung dibuka oleh Dr. Aris Fauzan, M.A. selaku Ketua Program Studi PPI UMY. Aris sangat senang kegiatan ini dapat terwujud, menurutnya ini adalah suatu agenda yang bagus yang dapat menjawab mengenai perbedaan-perbedaan dalam metode penelitian yang mestinya tidak usah dibawa larut-larut, karena tiap metode punya fungsi dan kapasitasnya masing-masing.

Workshop yang berjalan selama 4 hari ini terbagi dalam 4 sesi. Sesi pertama dan kedua diisi oleh Prof. Sjafri Sairin, M.A., Ph.D. Beliau menyampaikan dua materi penting yaitu paradigma dan epistemologi penelitian kualitatif serta penelitian kualitatif pendekatan etnografi. Sjafri menjelaskan banyak hal dengan detail dua bahasan besar tadi. Mulai dari falsafah hidup soal hidup harus mempunyai dua rasio yaitu akal dan rasa. Kemudian juga menjelaskan apa itu “paradigma” dari sangat dasar, bahwa paradigma adalah cara pandang terhadap sesuatu yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan kemudian dijadikan dasar tindakan orang, hingga penjelasan-penjelasan kompleks lainnya. Tak lupa beliau juga menjelaskan soal pentingya pijakan dari suatu keilmuan dari ontologi, epistemologi, hingga aksiologi.

Sjafri juga memberikan penjelasan soal mispersepsi penelitian kualitatif dengan jawaban-jawaban yang lugas. Menggunakan perumpamaan-perumpamaan sederhana seperti “dengan metode kualitatif kita dapat mencari makna sederhana dibalik sapaan mbak atau mas atau bahkan romo”. Dari sini dapat ditarik benang merah bahwa metodologi kualitatif adalah metode untuk meneliti suatu proses sosial, untuk menemukan sebuah makna dibalik peristiwa, bicara akan proses. Satu hal lagi yang membuat menarik metode ini adalah peneliti sebagai pusat penelitian, artinya pemenuhan data hingga penafsiran kembali pada kekuatan analisis peneliti.

Pada sesi-sesi berikutnya yaitu sesi ketiga dan keempat materi disampaikan oleh Prof. Subandi, M.A., Ph.D. Menjadi seorang senior dalam bidang Psikologi bahasan beliau tak kalah menarik untuk disimak. Subandi membawa materi penelitian kualitatif pendekatan grounded theory dan penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi. Beliau memaparkan materi dengan rapi dan juga detail. Menjelaskan sesuatu dengan teoritis dari materi-materi yang ia bawakan. Beliau juga memberikan pemahaman soal tensi yang sering muncul antara metodologi kualitatif dan metodologi kuantitatif. Menurutnya, kedua metode sama-sama dibutuhkan. Bahkan keduanya juga berhubungan, metodologi kualitatif dapat memberikan penggambaran teori yang jelas dan kejelasan ini sangat dibutuhkan sebelum kita menggunakan metodologi kuantitatif.

Subandi menjelaskan dengan baik tiap materi, dari dasar keilmuan seperti konsep, generalisasi, konstruk, teori, hingga beragam hal penting soal metode penelitian lainnya. Contohnya seperti pada penelitian grounded theory, dimana dijelaskan prinsip pra konsepsi teoritis yang harus dihindari, interaksi terus menerus antara proses pengumpulan data dan analisisnya, juga pengumpulan dan analisis data secara bersamaan. Lebih dalam lagi beliau juga menjalankan proses pengumpulan data dan analisis metode ini dimulai dari data collection, open coding, axial coding, selective coding juga beragam pokok-pokok metode kualitatif lainnya. Dapat disimpulkan beragam pembahasan dari dua pemateri sangat memberi masukan yang dalam soal pentingnya pemahaman terhadap metodologi penelitian kualitatif ini.

Materi, durasi yang cukup, dan sesi-sesi yang menarik membuat workshop ini diikuti peserta dengan antusias. Dapat dibuktikan dengan keterlibatan aktif pemateri dan peserta dalam diskusi dan tanya jawab yang mengalir dengan lancar. Juga dengan banyaknya peserta yang setia mengikuti acara yang digelar selama 4 hari berturut-turut ini. Adapun tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk bisa memberikan transfer ilmu kepada khalayak umum. Demikian adalah langkah-langkah yang terus diusahakan PPI UMY untuk bisa membawa manfaat keilmuan dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. (swtzl)