Menilai Sikap Manusia dengan Teori dan Pengukurannya

July 25, 2022, oleh: superadmin

Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam (PPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada hari ini berhasil menyelenggarakan acara Bedah Buku “Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya) (25/07). Kegiatan ini adalah kegiatan yang dibuka untuk umum sehingga, peserta dapat berasal dari intitusi manapun. Kegiatan ini pula berhasil mengambil perhatian peminat dengan berhasil menghadirkan 175 peserta di dalamnya. Sebuah kegiatan untuk mengulas apa-apa saja yang terkandung di dalam buku Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya), buku yang membahas tentang bagimana kita menilai sikap manusia melalu teori yang pasti dan alat ukurnya. Adapun dalam pelaksanaannya kegiatan ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom, agar dapat menampung banyaknya peminat untuk hadir dalam kegiatan bedah buku ini.

PPI UMY juga mengundang Prof. Dr. Saifuddin Azwar, M.A. sebagai pemateri pembuka dan sebagai penulis bukunya itu sendiri, serta mengundang Dr. Akif Khilmiyah, M.Ag. sebagai pembahas utama buku Sikap Manusia (Teori dan Pengukurannya).

“Komponen kognitif, berisi kepercayaan apa yang diyakini benar bagi obyek sikapnya. Ini menjadi dasar pengetahuan seseorang bersikap. Komponen Afektif, menyangkut aspek emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. (contohnya lokalisasi pelacuran, daging kuda Komponen Konasi (perilaku), kecenderungan berprilaku seseorang terhadap obyek sikap yang dihadapi. Interaksi Komponen-komponen sikap. Ada kecenderungan perilaku secara konsisten selaras dengan keyakinan, persaaan, yang membentuk sikap individual. Jika tidak konsisten maka terdapat perbedaan tingkatan, kadar, kompleksitasnya” jelas Bu Akif.

“Sikap adalah menjelaskan kenapa orang-orang dapat berperilaku berbeda dalam situasi yang sama, suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu obyek seperti perasaan mendukung (favorable) atau tidak memihak (unfavorable) terhadap obyek tersebut. Respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.” Tambah Prof. Azwar.

Pengukuran sikap manusia tentu tidak seterusnya berlangsung secara sistematis, perlakuan manusia ke manusia lain pasti aka nada perbedaan dalam perlakuannya, contohnya mendidiki anak tidak bis akita sebagai orang tua untuk memaksa anak kita untuk suka dengan hal yang sama, maka dari itu sikap manusia pun dapat diukur dengan tanpa alat ukur sekalipun.

Sebagai kesimpulan dapat dijelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung dengan sangat baik. Pemateri dan Peserta memiliki antusiasme yang sama sehingga acara kegiatan bedah buku ini berlangsung secara aktif. Terakhir, kegiatan semacam ini adalah salah satu usaha dan komitmen yang PPI UMY dapat hadirkan, yang mudah-mudahan di lain kesempetan atau di acara lain yang akan diadakan oleh PPI UMY mendapatkan antusiasme yang lebih meriah dari kegiatan bedah buku ini. (fajar)