Oase Kepemimpinan K.H. A.R. Fachruddin sebagai Servant Leader (Analisis Psikologi Kepemimpinan) oleh Muh. Ikhwan Ahada

June 15, 2023, oleh: superadmin

Kepemimpinana merupakan tema mendasar dalam kehidupan berkelompok. Apalagi bangsa Indonesia saat ini memang dinilai tengah mengalami krisis kepemimpinan. Ada tiga aspek penyebab suatu negara mengalami krisis kepemimpinan, yang pertama ketika suatu negara tidak ada lagi calon pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya, yang keduakarena terjadinya praktek oligarki atau kekuasaan hanya dimilki segelintir orang, kemudian yang ketiga tidak adanya pemimpinpin yang berkarakter. Penelitian yang dibawa oleh promovendus Muh. Ikhwan Ahada dengan judul “Oase Kepemimpinan K.H. A.R. Fachruddin sebagai Servant Leader (Analisis Psikologi Kepemimpinan)”. Penelitian yang dibawa oleh Ikhwan memiliki tujuan utama untuk mengkaji bagaimana seharusnya pemimpin bersikap, memilki karakter yang kuat, dan tentu menjadi pemberi layanan entah itu bagi bawahannya ataupun rakyatnya yang diambil dari kisah A.R. Fachruddin.

“Arti dari servant leader adalah memelihara, meredakan kecemasan anggotanya, bagaimana tanggapan anda untuk pemimpin yang hanya melakukan pencitraan?” tanya Prof Siswanto selaku Promotor dari Promovendus Ikhwan. “Pencitraan dibentuk dengan verbal dan non verbal, artinya pencitraan mau tidak mau pasti akan terjadi bagi pemimpin karena memang seorang pemimpin pasti akan dipilih dan orang-orang memilih dia karena citranya yang baik, cuman memang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang baik dari citranya dan tidak ada kebohongan dari kebaikan citranya itu.” jawab Promovendus Ikhwan dengan mantap.

“Kepemimpinan dibagi menjadi dua ada kepemimpinan yang berasal dari keturunan keluarganya adapun kepemimpinan yang terbentuk oleh lingkungan tempat pemimpin itu berada, lalu menurut promovendus pak A.R. Fachruddin ini berasal dari kepemimpinan yang mana? ” tanya Dr. Khoiruddin selaku Co-Promotor. “Pak A.R. Fachruddin mendapatkan faktor lahir dari keturunan karena sang ayah yang merupakan seorang penghulu di kraton Pakualaman menyebarkan agama islam melalui kemampuannya sebagai seorang penghulu kemudian pak A.R. Fachruddin pun di pupuk dalam lingkungan Muhammadiyah untuk menjadi pepmimpin yang semakin mantap dalm karakternya” jawab promovendus.

Akhirnya promovendus Muh. Ikhwan Ahada berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan. Adapun susunan Dewan Penguji yang bertugas yakni Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN.Eng. Ketua Sidang, Ir. Sri Atmaja P. Rosyidi, M.Sc.Eng., Ph.D., P.Eng., IPU., ASEAN.Eng.ebagai Sekretaris Sidang. Kemudian Prof. Dr. Siswanto Masruri, M.A.,Dr. Khoiruddin Bashori, M.Si., Prof. Dr. Muhammad Azhar, M.Ag., Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Dr. Zuly Qodir, M.Ag., dan Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, S.U. sebagai Tim Penguji Utama. Bersamaan dengan ini maka Muh. Ikhwan Ahada secara resmi sah menyandang predikat doktor bidang Psikologi Pendidikan Islam, sekaligus menjadi doktor ke-127 yang dihasilkan Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (fajar)