Berita

Dalam setiap masyarakat akan dijumpai proses sosialisasi yang menyangkut seorang anggota masyarakat yang baru, seperti seorang anak yang mempelajari  nilai-nilai, norma-norma tempat ia menjadi anggota. Proses sosialisasi terjadi dalam institusi sosial atau kelompok dalam masyarakat.
Eva E Chen, Ph.D. peneliti dari Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) menjelaskan bahwa dengan dunia menjadi semakin beragam, penting untuk memahami bagaimana kelompok sosial mempengaruhi pemrosesan kognitif dan pengambilan keputusan anak. Hal ini diungkapkan ketika Eva berkesempatan mengisi kuliah umum yang diadakan oleh Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam bertempat di Ruang Sidang Direktur Pascasarjana Gedung Kasamn Singodimedjo pada hari Kamis (16/5), kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Eva menjelaskan bahwa seorang anak sensitif terhadap isyarat keanggotaan kelompok sosial. “Isyarat ini dapat berdampak pada siapa mereka memutuskan untuk belajar dan dengan siapa mereka memutuskan untuk bersosialisasi. Di rumah dan di sekolah, anak mungkin mulai bertemu dengan anak lain dan orang dewasa dari latar belakang yang berbeda; pengalaman ini dapat berdampak pada pembelajaran dan keputusan bersosialisasi,” jelas Eva.
Secara keseluruhan, anak-anak lebih suka anggota dalam kelompok, meskipun paparan di luar kelompok dan status sosial relatif di luar kelompok juga penting. “Pada usia muda, pengalaman khusus anak-anak dengan berbagai ras memengaruhi cara mereka belajar dan berteman dengan orang lain di seluruh kelompok ras,” tambah Eva. (Evan)